Baru-baru ini publik di gegerkan dengan aksi pria yang hendak melakukan percobaan bom bunuh diri disalah satu Gereja Katolik yang berada di Medan. Aksi tersebut berhasil digagalkan oleh jemaat Gereja Santo Yoseph. Dengan pergerakan yang cepat, polisi berhasil mengamankan tersangka dan mengetahui identitas dari tersangka tersebut.
Pria tersebut bernama Ivan Armadi Hasugian. Dalam kartu identitas tertulis Ivan lahir di Medan, 22 Oktober 1998. Dia merupakan warga Tanjung Sari, Medan Selayang, Medan. Profesi di KTP tertulis pelajar/mahasiswa, belum kawin dan agama Islam.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, Minggu (28/8/2016). Saat itu, menurut salah seorang saksi bernama Clara, para jemaat tengah menyelesaikan bacaan Injil dan pastor hendak memberikan ceramah. "Tiba-tiba ada laki-laki yang memang mencurigakan, dia pakai jaket dan bawa tas, mau menyerang pastor sambil mengeluarkan pisau," kata Clara saat ditemui di lokasi.
Kemudian, Clara menyebut bahwa pria itu mengeluarkan semacam kabel dari balik jaket yang dikenakannya. Hal ini membuat jemaat merasa curiga, pasalnya dikatakan bahwa sempat terlihat percikan api keluar dari jaketnya.
Melihat kejadian tersebut, para jemaat pun langsung bergerak cepat dan mengagalkan aksi pria tersebut. Polisi dan Tim penjinak bom dari Polda Sumatera Utara langsung bergegas ke lokasi untuk mengamankan pria itu.
Wah, cukup mengejutkan bukan? Pelaku percobaan bom bunuh diri tersebut ternyata masih berumur 18 tahun. Tersangka masih sangat muda namun sudah menyia-nyiakan hidupnya.
Melihat latar belakang agama tersangka, kita tidak dapat menjadikan hal ini sebagai alasan bagi kita untuk menghakimi agama orang lain. Untuk itu jangan pernah menyalahkan saudara-saudara kita. Kita harus lebih tekun dalam berdoa dan percaya bahwa Allah akan tetap memberkati umat-Nya
0 comments